Setiap akhir misa Kudus, pastor selalu memberi Berkat Perutusan kepada semua umat dengan harapan agar mereka mau mengabarkan Injil/kabar gembira tentang Yesus....yg diutus Allah Bapa yg telah menebus kita dari dosa. Yesus pun memberi perintah kepada kita utuk memberitakan Injil. Dikatakan bahwa Yesus berkeliling diseluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah2 ibadat dan memberitakan INJIL Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu (Matius 4:23). Yesus mengutus kita untuk mewartakan Injil dan mengenalkan siapa itu Yesus kepada saudara2 kita yg belum mengenal-Nya.
Banyak dari kita yg " MALU " untuk melaksanakan Berkat Perutusan tsb. Tapi jangan berkecil hati karena setelah membaca kisah nyata ini, pembaca yg bijaksana tentu akan tergerak hatinya untuk menyelamatkan jiwa2 dimulai lebih dahulu dengan anggota keluarga terdekatnya, yg belum mengenal Yesus atau menerima Yesus sebagai Juru Selamat pribadinya. Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia ( Yesus ), barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia (Bapa/Abba) {Yohanes 8:28}. Sebab jikalau kamu percaya kepada MUSA, tentu kamu akan percaya juga kepada-KU (YESUS/Isa Al Masih) sebab ia (Musa) telah menulis tentang Aku (YESUS) {Yohanes 5:46}. Aku (Yesus) dan Bapa adalah satu {Yohanes 10:30}.
Bapak R menikah beda agama dengan istrinya. Syukurlah setelah kelahiran anaknya yg pertama, istrinya dengan kesadaran sendiri mau menerima Yesus dengan Sakramen Pembaptisan dan Ekaristi. Meski sudah belasan tahun menikah, tak sekalipun R mengenalkan Yesus kepada mertuanya yg non kristen. Dalam pergumulan hidupnya yg abu2 karena sejak kuliah sampai menikah dan punya anak, R tidak pernah mengaku dosa. Setelah melalui masa2 sulit berkat upaya mendekatkan diri dengan Tuhan dengan mulai rutin mengaku dosa, berdoa dan misa setiap minggu serta menerima Sakramen Krisma, maka terjadi perubahan hidup rohaninya dengan mulai membaca Alkitab dan merenungkan arti Berkat Perutusan yg diberikan Pastor setiap minggu.
Terdorong oleh belas kasih agar Bapa mertuanya N diselamatkan maka setiap kali ada percakapan dg mertuanya, R selalu selipkan tentang kisah Yesus yg membuat banyak mujizat dg membangkitkan orang mati, sembuhkan orang buta, lumpuh dll. Meski non kristen, N juga percaya bahwa Yesus adalah penjelmaan Tuhan sama dengan Avatar dalam keyakinannya. Jadi Yesus diakui sebatas Juru Selamat. Tidak apa2 karena kita harus menghormati keyakinan orang lain. Akan tetapi dengan mengakui Yesus adalah Avatar, setidaknya N ada di pihak kita.
Th 2013 seiring dengan usianya yg menginjak 74 th, N mulai sakit2an, seperti orang linglung. Masuk kamar mau ganti baju aja bisa berjam2. Terdorong oleh rasa belas kasih maka sepulang dari menengok N yg opnane di rumah sakit, R bersama istri dan anak2nya selalu mendoakan N. Sebelum berpamitan, R berikan Gambar Kerahiman Yesus dengan berkata:"Pak terima ini biar bapak selamat." Berhubung N masih tergolek lemah di tempat tidur, maka Gambar Kerahiman Yesus itu disungsung di atas kepalanya seraya mulutnya berkomat kamit. Waktu R membuat tanda Salib, mertuanya ikut juga membuat tanda Salib. Puji Tuhan.....sesuatu yg muncul tanpa paksaan adalah IMAN....Beberapa bulan kemudian N diopname yg kedua kali. Saat menengok N di rumah sakit, R membawa Medali Wasiat Bunda Maria yg disematkan di baju N. Menurut dokter, N menderita kanker hati yg ditandai dengan sering mual, demam serta sulit menelan makanannya karena telah metastase sampai ke leher. Dalam doa mencari jawaban atas sakit mertuanya, R berdoa Kerahiman lmohon petunjuk Tuhan lalu membuka Alkitab tanpa melihat. Jarinya menunjuk tepat pada Mazmur Daud 41:4 yg berkata " Tuhan membantu dia di ranjangnya waktu Sakit, di tempat tidurnya Kau pulihkannya sama sekali dari sakitnya. Sebelum pamit, R berkata pada mertuanya bahwa ia akan sembuh. Puji Tuhan..!!!, mertuanya sembuh dalam arti ia sudah bisa makan dan menelan dengan baik. Tuhan menyetop kankernya tidak metastase ke kepalanya. Tiap hari, mulailah R rutin berdoa Kerahiman Yesus memohon belas kasihan Tuhan agar mertuanya diselamatkan dari siksaan kekal.
Th 2015, mertuanya sakit untuk yg ketiga kalinya. Waktu itu hari minggu, N sudah berpesan kepada keponakannya bhw ia akan meninggal sore ini, agar semua keluarga besarnya bersiap2. Karena tinggal berlainan kota maka berangkatlah R ke tempat tinggal mertuanya. Sebelum berangkat, R berdoa lagi mohon petunjuk Tuhan dan jari menunjuk Alkitab tanpa melihat. Tepat di 2 Samuel 18 yg berjudul Absalom terpukul kalah dan mati.....!!! Kata mati itu menbuat risau R sehingga tidak diceritakan kepada istrinya. Malamnya, setiba mereka di rumah sakit, R mendapati mertuanya sudah dalam keadaan kritis dengan infus dan selang oksigen. Sekali lagi R berdoa Rosario peristiwa Sedih memohon pertolongan Bunda Maria agar menolong mertuanya diselamatkan dari siksaan abadi. Selesai doa Rosario, disambung lagi dengan Doa Kerahiman memohon belas kasih Yesus. Setelah doa2 dipanjatkan,terlihat mertuanya lebih tenang dan tidak gelisah lagi. Keesokan harinya masih sama kondisinya, terjadi pergumulan antara surga dan neraka memperebutkan jiwa yg sekarat meski N mengakui Yesus adalah sama dengan Avatar dalam ajaran Budha dan Hindu. N masih menunggu putri bungsu-nyabdatang dari jakarta. Siang jam 14.00 putrinya tiba. Lalu R mengajak istri dan anak2nya makan di kantin rumah sakit. Belum selesai makan mereka semua dipanggil kedalam, ternyata mertuanya dalam kondisi menjelang ajal. Semua sudah menangis, ajakan berdoa tidak dihiraukan istrinya. Akhirnya R dan putri bungsunya kuatkan hati tuk tidak menangis dan mereka berdua mulai berdoa Kerahiman. Dimulai dengan Doa Tobat, terus Aku Percaya....Pas selesai Aku Percaya, mertuanya dengan satu tarikan napas menyerahkan jiwanya kepada Yesus, Allah yang Maha Rahim. R dan putrinya tidak menghiraukan sekelilingnya dan terus berdoa Kerahiman peristiwa Sengsara Yesus sampai selesai.Yesus sendiri telah berjanji kepada St. Faustina yg mendapat penampakan Gambar Kerahiman, yaitu bila ada yg mendoakan Doa Kerahiman/Koronka di dekat pembaringan seseorang yg sedang menghadapi ajalnya maka murka Allah akan dipadamkan dan Kerahiman yg tak Terselami akan meliputi jiwanya (buku harian 811). Alleluya...!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar