Kisah nyata ini dimulai ketika seorang menantu yaitu bapak Y yg risau karena ibu H, ibu mertuanya secara pribadi belum menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya. Memang tidak mudah menuntun ibu H yg berkeyakinan lain untuk menerima Tuhan Yesus, tapi bpk Y mendapat dorongan semangat untuk meneladani St. Monika yg tekun berdoa selama 20 th demi pertobatan anaknya yg kemudian menjadi orang Kudus terkenal yaitu St. Agustinus. Berkaca dari St. Monika maka bpk Y mendapat ide untuk berdoa Kerahiman Ilahi demi pertobatan ibu H sejak th 2015.
Suatu hari bpk Y membawa gambar Kerahiman Ilahi yg dibingkai ke rumah ibu mertuanya karena tempat tinggal mereka berlainan kota. Ketika pulang, bpk Y sengaja meninggalkannya di atas meja kamar tidur. Beberapa waktu pas hari libur ia kembali ke rumah ibu mertuanya bersama istri dan anaknya. Bpk Y melihat gambar Kerahiman Ilahi itu sudah dipindahkan dan ditaruh di atas lemari. Hal ini terjadi berulang kali. Sedih bercampur kasihan karena gambar Tuhan Yesus ditelantarkan, tapi ia memaklumi karena ibu mertuanya belum kenal Tuhan Yesus. Kejadian ini terus berulang tapi ia terus berdoa Kerahiman Ilahi agar suatu hari ibu H mendapat belas kasih-Nya.
Semua orang tua di dunia adalah orang2 yg kesepian karena akan ditinggalkan ketika anak2 mereka menikah. Begitu pula ibu H, setelah ditinggalkan suaminya th 2015 dan beberapa cucu yg mulai kuliah ke Denpasar dan Jawa, semakin menambah kesepiannya. Sehari2 dengan pembantu tentu berbeda bila ditemani dengan anggota keluarga dekat yg disayangi. Ibu H jarang sakit di umurnya yg 70 an, suatu hari cek gula darah dan hasilnya positif diabetes. Mungkin penyebabnya Krn ibu H susah tidur sehingga menghabiskan waktunya sampai larut malam dengan menonton tv sambil tidur2an.
Hari Natal th 2018, ibu H menanyakan kepada putrinya D yg sudah dibaptis apa itu NATAL...?. D lalu menjelaskan bahwa natal itu memperingati kelahiran Yesus ke dunia yg diutus oleh Allah untuk menjadi Juru Selamat manusia bagi yg percaya kepada-Nya. Kedatangan Yesus sudah dinubuatkan sejak Adam dan Hawa yg jatuh kedalam dosa, juga telah dinubuatkan Allah kepada para nabi diantaranya Musa, Daud, Yeremia, Yehezkiel, Yesaya. Waktu terus berlalu, bpk Y gundah melihat ibu mertuanya yg semakin kurus terlebih belum menerima Yesus...!!! Ia tahu seandainya ibu H dipanggil Tuhan dan belum menerima Yesus maka jiwa ibu mertuanya tidak akan diselamatkan karena Yesus berkata.." Akulah Jalan....Kebenaran....dan Hidup...!!! Tidak seorangpun datang kepada BAPA/Allah kalau tidak melalui Aku. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia." (Yohanes 14:6-8). Pengharapan bpk Y tetap teguh dan dengan tekun berdoa memohon Kerahiman Ilahi agar ada belas kasih Tuhan buat ibu H sehingga jiwanya tidak terbuang dalam siksaan kekal. Perbuatan amal sebesar apapun tidak ada gunanya bila seseorang tidak punya Iman, Pengharapan dan Kasih kepada Yesus karena hanya Yesus yg diakui sebagai nabi selain juga sebagai Tuhan adalah satu2nya nabi yg punya gelar sebagai Juru Selamat. Yesus artinya Juru Selamat manusia. Korban keselamatan dengan darah binatang (ayam, domba,sapi dll) ada jangka waktunya dan harus terus diulang, tapi korban darah manusia suci Yesus Kristus satu kali untuk selamanya, karena itulah korban PERDAMAIAN yg berkenan kepada Allah, oleh karena itu Yesus disebut Anak Domba Allah, yg tak bercacat, tak bercela.
Pada tgl 8 Desember 2019, bpk Y mendapat berita ibu mertuanya sakit karena tidak mau makan. Maka segeralah bpk Y dan istrinya berangkat ke kota S. Tapi sebelum berangkat, bpk Y sempatkan diri berdoa mohon tuntunan Roh Kudus atas sakit ibu mertuanya. Tuhan menjawab dengan Firman-Nya pada Ibrani 11:22 yaitu:" Karena IMAN...maka Yusuf menjelang matinya memberitakan tentang keluarnya orang2 Israel dst.". Kata kuncinya adalah iman dan mati. Tuhan sudah berfirman, tapi penggenapannya masih tanda tanya? Hal itu membuatnya gelisah, karena sudah hampir 4 th doanya belum dijawab Tuhan yaitu agar ibu mertuanya mengimani Yesus. Karena tidak ada asupan makanan yg masuk dan ibu mertuanya sempat jatuh ketika mau ke kamar mandi maka ia diopname di di RSUD. Setelah USG dan ronsen maka dokter menyarankan untuk MRI karena dicurigai saraf kejepit/HNP karena tangan kanan dan kaki kanan lumpuh tidak bisa digerakkan. Akhirnya dibawa ke RS Siloam untuk MRI dan hasilnya positif saraf kejepit. Berhubung sudah lanjut usia maka dokter sarankan untuk fisioterapi saja dan untuk mengurangi keluhan sakit nyeri di punggung maka dokter saraf memberi injeksi dengan biaya 3,5jt dan bisa bertahan 6 Minggu. Setelah itu mereka kembali ke kota S.
Pada tgl 20 Desember 2019, bpk Y bersama istri dan anaknya pergi menengok ibu H. Bpk Y gelisah karena ibu H dalam kondisi yg sangat mengkhawatirkan, terlebih ia belum menerima Tuhan Yesus. Untuk itu bpk Y mengontak hamba Tuhan mantan teman kuliahnya yg sudah menerima Tuhan Yesus dan punya pengalaman pribadi bertemu dengan-Nya. Bpk Y minta tolong ibu A, hamba Tuhan untuk mendoakan dan memohon penyembuhan kepada Tuhan. Ibu A pernah menyembuhkan seorang pedagang di pasar yg terkena stroke hanya dengan menaikkan puji2an kepada Tuhan seperti dalam Mazmur Daud 22:4.."Engkaulah Yang Kudus, yg bersemayam di atas puji2an orang Israel. Besok malamnya ibu A datang, lalu terjadilah dialog dengan ibu H. Ibu mau didoakan dan sembuh? Mau...jawabnya...!!! untuk itu ibu (H) harus percaya kepada Yesus. Ikut kata2 saya....Tuhan Yesus, saya percaya kepada Engkau sebagai Tuhan dan Juru Selamatku, ampunilah segala dosa2ku dst. Roma 10:9-11 sbb. "Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bhw Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati,mk kamu akan diselamatkan. Krn dg hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. Krn Kitab Suci berkata: barangsiapa yg percaya kpd Dia, tidak akan dipermalukan.".
Setelah itu, ibu H mulai kehilangan kesadarannya, tidak merespon shg diputuskan malam itu jam 21.00 ke UGD RSUD. Tgl 23 Des 2019, bapak Y kembali ke rumahnya menjemput J anaknya dari Jakarta yg mau menengok neneknya. Tgl 24 pagi bapak Y menelpon istrinya D, yg sambil menangis mengatakan bahwa ibu sudah tidak ada respon lagi meski dibantu oksigen. Segera bpk Y dan J berangkat ke rumah sakit dan tiba kira2 jam 15.00. Lantas bpk Y dan anak2 berdoa Kerahiman Ilahi memohon belas kasih Tuhan untuk ibu H. Tak lama setelah didoakan, ibu mertuanya membuka mulutnya seperti orang menganga.... kekurangan oksigen, berdasarkan pengalaman, dengan kondisi ini berarti ajalnya hanya menunggu sehari dua hari saja. Misa malam Natal, bpk Y bersama keluarga berdoa agar Tuhan berkenan mengambil ibu H karena keluarga sudah ikhlas melepas daripada menderita sakit. Besok pagi 25 Desember 2019, bapak Y dan keluarga mengikuti misa jam 08.00 pagi dan selesai misa Jam 10.25 mereka meninggalkan gereja dan D istrinya mendapat panggilan telpon yg mengabarkan bahwa ibunda tercinta sudah menghembuskan nafas terakhirnya jam 10.15. Puji Tuhan, Alleluya karena tidak sia2 upaya bpk Y dan keluarga yg berdoa Kerahiman Ilahi demi pertobatan ibu H. Sebab akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yg bertobat, lebih daripada sukacita 99 orang benar yg tidak memerlukan pertobatan (Lukas 15:7). Alleluya....Pergilah kamu diutus, bagi yg menjawab Amin...lakukanlah karena sudah menjawab utk melaksanakan tugas perutusan yg diberikan imam saat akhir misa Kudus. Wartakanlah Injil, kabar gembira agar semakin banyak jiwa yg dimenangkan, semuanya demi Kemuliaan Tuhan kita, Yesus Kristus. Amin...!!!
Semua orang tua di dunia adalah orang2 yg kesepian karena akan ditinggalkan ketika anak2 mereka menikah. Begitu pula ibu H, setelah ditinggalkan suaminya th 2015 dan beberapa cucu yg mulai kuliah ke Denpasar dan Jawa, semakin menambah kesepiannya. Sehari2 dengan pembantu tentu berbeda bila ditemani dengan anggota keluarga dekat yg disayangi. Ibu H jarang sakit di umurnya yg 70 an, suatu hari cek gula darah dan hasilnya positif diabetes. Mungkin penyebabnya Krn ibu H susah tidur sehingga menghabiskan waktunya sampai larut malam dengan menonton tv sambil tidur2an.
Hari Natal th 2018, ibu H menanyakan kepada putrinya D yg sudah dibaptis apa itu NATAL...?. D lalu menjelaskan bahwa natal itu memperingati kelahiran Yesus ke dunia yg diutus oleh Allah untuk menjadi Juru Selamat manusia bagi yg percaya kepada-Nya. Kedatangan Yesus sudah dinubuatkan sejak Adam dan Hawa yg jatuh kedalam dosa, juga telah dinubuatkan Allah kepada para nabi diantaranya Musa, Daud, Yeremia, Yehezkiel, Yesaya. Waktu terus berlalu, bpk Y gundah melihat ibu mertuanya yg semakin kurus terlebih belum menerima Yesus...!!! Ia tahu seandainya ibu H dipanggil Tuhan dan belum menerima Yesus maka jiwa ibu mertuanya tidak akan diselamatkan karena Yesus berkata.." Akulah Jalan....Kebenaran....dan Hidup...!!! Tidak seorangpun datang kepada BAPA/Allah kalau tidak melalui Aku. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia." (Yohanes 14:6-8). Pengharapan bpk Y tetap teguh dan dengan tekun berdoa memohon Kerahiman Ilahi agar ada belas kasih Tuhan buat ibu H sehingga jiwanya tidak terbuang dalam siksaan kekal. Perbuatan amal sebesar apapun tidak ada gunanya bila seseorang tidak punya Iman, Pengharapan dan Kasih kepada Yesus karena hanya Yesus yg diakui sebagai nabi selain juga sebagai Tuhan adalah satu2nya nabi yg punya gelar sebagai Juru Selamat. Yesus artinya Juru Selamat manusia. Korban keselamatan dengan darah binatang (ayam, domba,sapi dll) ada jangka waktunya dan harus terus diulang, tapi korban darah manusia suci Yesus Kristus satu kali untuk selamanya, karena itulah korban PERDAMAIAN yg berkenan kepada Allah, oleh karena itu Yesus disebut Anak Domba Allah, yg tak bercacat, tak bercela.
Pada tgl 8 Desember 2019, bpk Y mendapat berita ibu mertuanya sakit karena tidak mau makan. Maka segeralah bpk Y dan istrinya berangkat ke kota S. Tapi sebelum berangkat, bpk Y sempatkan diri berdoa mohon tuntunan Roh Kudus atas sakit ibu mertuanya. Tuhan menjawab dengan Firman-Nya pada Ibrani 11:22 yaitu:" Karena IMAN...maka Yusuf menjelang matinya memberitakan tentang keluarnya orang2 Israel dst.". Kata kuncinya adalah iman dan mati. Tuhan sudah berfirman, tapi penggenapannya masih tanda tanya? Hal itu membuatnya gelisah, karena sudah hampir 4 th doanya belum dijawab Tuhan yaitu agar ibu mertuanya mengimani Yesus. Karena tidak ada asupan makanan yg masuk dan ibu mertuanya sempat jatuh ketika mau ke kamar mandi maka ia diopname di di RSUD. Setelah USG dan ronsen maka dokter menyarankan untuk MRI karena dicurigai saraf kejepit/HNP karena tangan kanan dan kaki kanan lumpuh tidak bisa digerakkan. Akhirnya dibawa ke RS Siloam untuk MRI dan hasilnya positif saraf kejepit. Berhubung sudah lanjut usia maka dokter sarankan untuk fisioterapi saja dan untuk mengurangi keluhan sakit nyeri di punggung maka dokter saraf memberi injeksi dengan biaya 3,5jt dan bisa bertahan 6 Minggu. Setelah itu mereka kembali ke kota S.
Pada tgl 20 Desember 2019, bpk Y bersama istri dan anaknya pergi menengok ibu H. Bpk Y gelisah karena ibu H dalam kondisi yg sangat mengkhawatirkan, terlebih ia belum menerima Tuhan Yesus. Untuk itu bpk Y mengontak hamba Tuhan mantan teman kuliahnya yg sudah menerima Tuhan Yesus dan punya pengalaman pribadi bertemu dengan-Nya. Bpk Y minta tolong ibu A, hamba Tuhan untuk mendoakan dan memohon penyembuhan kepada Tuhan. Ibu A pernah menyembuhkan seorang pedagang di pasar yg terkena stroke hanya dengan menaikkan puji2an kepada Tuhan seperti dalam Mazmur Daud 22:4.."Engkaulah Yang Kudus, yg bersemayam di atas puji2an orang Israel. Besok malamnya ibu A datang, lalu terjadilah dialog dengan ibu H. Ibu mau didoakan dan sembuh? Mau...jawabnya...!!! untuk itu ibu (H) harus percaya kepada Yesus. Ikut kata2 saya....Tuhan Yesus, saya percaya kepada Engkau sebagai Tuhan dan Juru Selamatku, ampunilah segala dosa2ku dst. Roma 10:9-11 sbb. "Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bhw Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati,mk kamu akan diselamatkan. Krn dg hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. Krn Kitab Suci berkata: barangsiapa yg percaya kpd Dia, tidak akan dipermalukan.".
Setelah itu, ibu H mulai kehilangan kesadarannya, tidak merespon shg diputuskan malam itu jam 21.00 ke UGD RSUD. Tgl 23 Des 2019, bapak Y kembali ke rumahnya menjemput J anaknya dari Jakarta yg mau menengok neneknya. Tgl 24 pagi bapak Y menelpon istrinya D, yg sambil menangis mengatakan bahwa ibu sudah tidak ada respon lagi meski dibantu oksigen. Segera bpk Y dan J berangkat ke rumah sakit dan tiba kira2 jam 15.00. Lantas bpk Y dan anak2 berdoa Kerahiman Ilahi memohon belas kasih Tuhan untuk ibu H. Tak lama setelah didoakan, ibu mertuanya membuka mulutnya seperti orang menganga.... kekurangan oksigen, berdasarkan pengalaman, dengan kondisi ini berarti ajalnya hanya menunggu sehari dua hari saja. Misa malam Natal, bpk Y bersama keluarga berdoa agar Tuhan berkenan mengambil ibu H karena keluarga sudah ikhlas melepas daripada menderita sakit. Besok pagi 25 Desember 2019, bapak Y dan keluarga mengikuti misa jam 08.00 pagi dan selesai misa Jam 10.25 mereka meninggalkan gereja dan D istrinya mendapat panggilan telpon yg mengabarkan bahwa ibunda tercinta sudah menghembuskan nafas terakhirnya jam 10.15. Puji Tuhan, Alleluya karena tidak sia2 upaya bpk Y dan keluarga yg berdoa Kerahiman Ilahi demi pertobatan ibu H. Sebab akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yg bertobat, lebih daripada sukacita 99 orang benar yg tidak memerlukan pertobatan (Lukas 15:7). Alleluya....Pergilah kamu diutus, bagi yg menjawab Amin...lakukanlah karena sudah menjawab utk melaksanakan tugas perutusan yg diberikan imam saat akhir misa Kudus. Wartakanlah Injil, kabar gembira agar semakin banyak jiwa yg dimenangkan, semuanya demi Kemuliaan Tuhan kita, Yesus Kristus. Amin...!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar