Rabu, 13 Maret 2019

Mujizat Sembuh dari saraf kejepit berkat Doa dan Pasrah.

   Ibu L seorang tamu dari jkt memberi kesaksian saat sharing pada doa KBG di dps pada pembukaan doa AAP yg pertama. L bersaksi bahwa sejak ikut Katolik (sebelumnya B), beliau merasakan Kasih Allah dan Tuhan itu sungguh baik.
     Pertama kenal suaminya ini, ia mengira seiman dg dia, tapi lama2 ketahuan kalo katolik. Tapi sudah terlanjur suka maka mereka menikah tapi ibu L ini tetap bersikukuh pada agama masing2.
     Meski bukan pengikut Kristus tapi ibu L ini punya pengharapan yg besar kepada Tuhan dengan memegang teguh kata2 RA Kartini "Habis gelap terbitlah terang". Ibu L pernah punya usaha pabrik tepung tapioka dan bangkrut tapi ia tetap berharap kepada Tuhan dan saat kita mendapat cobaan berat dmk pasti mengeluh, marah kepada Tuhan. Seharusnya kita mempunyai Iman seperti Abraham, taat dan tidak pernah mengeluh kepada Tuhan ketika iman Abraham diuji (Kejadian 22). Sambung suaminya, kalau orang tau bahwa ujian yg berat itu disiapkan Tuhan utk anak2nya pasti mereka tidak akan mengeluh, marah kepada Tuhan. Orang yg semakin dekat dg Tuhan pasti diuji imannya. Suami L bilang seharusnya meski mendapat musibah, kita harus tetap ucapkan syukur dan terima kasih serta menerima dg ikhlas dan tetap harapkan pertolongan Tuhan krn Tuhan punya rencana yg terindah buat kita.
     Suaminya mendapat kerja di sebuah perusahaan besar. Suatu hari ibu ini berkata kpd Tuhan, Tuhan saya mau ikut Engkau kalau suamiku naik jabatan....tidak lama kmd suaminya benar2 naik jabatan, dan lebih hebat lagi 3 bl kmd suaminya naik lagi jabatannya, ibu L berkata itu mustahil kalo bukan krn mujizat dr Tuhan. Saat itu L tidak bisa menghindar lagi dan dibaptis setelah pelajaran katakumen dewasa selama 1 th.
     Beberapa waktu yl sehabis bangun ibu L merasakan kesakitan kalo duduk dan tangannya bila diangkat keatas akan terasa sakit. Dari hasil pemeriksaan dokter, ia divonis sarafnya kejepit dan harus dioperasi. Ia tidak mau jadi hanya minum obat dokter. Karena tidak sembuh mk beralih ke alternatif toh hasilnya sama saja tetap tidak sembuh. Dalam keadaan kesakitan, ibu L tetap SETIA mengikuti misa di gereja dan menghadiri doa KBG di lingkungannya. Sampai2 krn uda tdk tahan lagi ( yg mengalami sakit saraf kejepit pasti tau rasa sakitnya) ibu L berkata kepada Tuhan, Tuhan saya sudah capek dan tidak kuat, kalo mau ambil saya, saya siap....jadi ibu L uda pasrah kepada Tuhan.
     Suatu hari sehabis doa KBG di tetangganya, diumumkan giliran doa berikutnya di rumah siapa yg bersedia. Ibu L angkat tangan dan ingin di rumahnya. Peserta yg lain tidak mau dan kasihan krn mereka tau ibu ini sakit. Tapi ibu L ngotot agar doa berikutnya di rumahnya, kan teman2 bisa bantu katanya. Singkat kata, besok paginya setelah doa KBG di rumah, ibu L mengalami MUJIZAT penyembuhan, tiba2 penyakitnya hilang dan ia tidak merasakan sakit lagi, tangannya pun bila diangkat tidak sakit lagi. Puji Tuhan, Alleluya...!!!

Selasa, 12 Maret 2019

Kewajiban Perpuluhan kepada Gereja sebagai Ungkapan Syukur

     Kadang manusia tidak bersyukur atas segala yg telah didapatkan dan masih terus mencari tambahan materi dg semua daya upaya sehingga mereka tidak meluangkan waktu sejenak utk berdialog intim dengan Tuhan secara pribadi..
     Itulah kondisi yg kita hadapi sekarang dan penulis bertemu dg seorang yg sudah bertobat dari perbuatan yg melawan Tuhan. Setelah dipecat dari pekerjaan karena laporan teman yg iri, ditambah istrinya yg ada tumor di kandungan membuat L sadar bahwa Tuhan telah menegurnya atas apa L perbuat selama ini.
     Tidak gampang menjalani kehidupan baru, L masih jatuh bangun dalam pergumulan iman, istilahnya kristen tomat....uda tobat, kadang jatuh lagi dalam dosa melawan Tuhan seperti minum mabuk dll. Butuh perjuangan selama 10 th mulai umur 35 sd 45 th baru L benar2 menjadi anak Tuhan krn L telah menemukan rahasianya yaitu dengan berdoa krn doa adalah kekuatan yg luar biasa yg punya daya ilahi.
     Setelah dipecat dari kantor lamanya, L diterima bekerja sebagai security di sebuah sekolah milik yayasan kristen. Satu hal luar biasa yg penulis dapatkan dari L adalah bahwa ia selalu bersyukur atas rejeki yg didapatnya meski gajinya tidak seberapa. Begitu gajian, L mendoakan uangnya itu agar diberkati Tuhan dan ia selalu ucapkan rasa syukur kepada Tuhan atas berkatnya dan tidak lupa menyisihkan perpuluhan ke gerejanya. Dalam Alkitab dikatakan bahwa pembayaran persembahan persepuluhan menyenangkan hati Allah. Maleakhi 3:8 " Bolehkah manusia menipu Allah?". Ketika kita tidak memberi perpuluhan dari penghasilan kita maka sama saja kita menipu Allah. Tetapi memberi perpuluhan meski kekurangan itu adalah IMAN... Sehingga yg apa yg sedikit akan menjadi cukup, tetapi apa yg lebih akan menjadi kurang bila tidak bersyukur. Maleakhi 3:10 " Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu kedlm rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman Tuhan semesta alam, apakah Aku tdk membukakan bagimu tingkap2 di langit dan mencurahkan berkat kpdmu sampai berkelimpahan.".
Meski gajinya standar UMR, tapi ada saja berkat yg didapat (mampu sekolahkan kedua anaknya) misalnya sudah 9 th ia menjaga 9 ruko sehingga ada tambahan 900 rb/bln, disamping itu ia juga bersama temannya berbisnis jual beli rumah, dan baru2 ini ia mendapat komisi 70 jt. Semuanya ia lakukan dengan tulus ikhlas dan tetap bersyukur atas rejeki yg diterimanya. Syukur yg terbesar adalah Tuhan memberi mereka kesehatan yg tidak bisa dinilai dengan uang. Hal2 besar selalu dimulai dari hal yg kecil dan sepele...Pesan L kepada kita smua agar selalu berdoa dan bersyukur. Ia selalu berdoa di jl dan dimana saja ketika melihat ada kuasa kegelapan dan roh2 jahat yg ada di jalan, roh2 di udara yg ingin mencelakakan manusia. Hanya dengan doa maka kita akan dihindarkan dari bahaya kecelakaan baik di darat maupun di udara. Alleluya....!!!